Maruarar Sirait Ajak OKP Cegah Politik Identitas di Pemilu 2024

Jum'at, 23 Desember 2022 - 21:05 WIB
loading...
Maruarar Sirait Ajak...
Diskusi publik bertajuk Bahaya dan Antisipasi Politik Identitas Menghadapi Pemilu 2024 sekaligus HUT Ultah Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait ke-53 di Kantor DPP Taruna Merah Putih, Jalan Prof. Mohammad Yamin Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2
A A A
JAKARTA - Sejumlah elemen mengingatkan agar pertarungan memperebutkan kekuasaan di Pemilu 2024 mengarusutamakan platform, gagasan, dan ide. Politik identitas yang mewarnai sejak Pilkada DKI Jakarta, hendaknya tidak terjadi. Sebab, amat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengingatkan kader PDIP harus mengusung perdamaian di atas segalanya. Mengutamakan politik kebangsaan, menempatkan kepentingan negara di atas segalanya. Bukan untuk kelompok dan pribadi.

"Di 2024, kita yakin PDI Perjuangan hatrick Pileg dan Pilpres. Itu bukan untuk PDI Perjuangan, tetapi kemenangan untuk rakyat," ujar Ara saat diskusi publik bertajuk Bahaya dan Antisipasi Politik Identitas Menghadapi Pemilu 2024 sekaligus HUT Ultah Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait ke-53 di Kantor DPP Taruna Merah Putih, Jalan Prof Mohammad Yamin Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022).

Hadir sejumlah perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti PMII, HMI, GMNI, Hikmabudi, PMKRI, GMKI, Hima Persis, Ansor, dan sejumlah perwakilan OKP lainnya. Serta sejumlah kader PDIP dari berbagai tingkatan.

Ara berharap Pemilu 2024 tidak lagi ada politik identitas. PDIP bertekad hatrick tidak dengan mengusung politik identitas. "Sehingga rakyat semakin damai rukun dan sejahtera. Gotong royong lah yang akan terus kita tradisikan," ucapnya.

Dikatakan Ara, sebenarnya masyarakat sudah memegang erat nilai Pancasila. Masyarakat di daerah amat menerima perbedaan. Ara mencontohkan, dirinya menang tiga periode dengan suara terbanyak di Daerah Pemilihan Jawa Barat IX yang meliputiKabupaten Majalengka,Kabupaten Subang, danKabupaten Sumedang.

"Saya Batak, Kristen, menang tiga periode dengan ratusan ribu suara di daerah dengan mayoritas Islam. Jadi saya menemukan, rasakan, dan alami nilai Pancasila di dapil saya. Pancasila bukan hanya ide dan gagasan. Harus berbagi, berbuat dengan hati dan tindakan dimulai diri sendiri kepada sesama," tuturnya.

Ara mengaku dia tidak akan maju dalam Pemilu 2024. Ara mendorong anak-anak muda lebih banyak berkiprah di kancah politik. Anak muda harus memberi dampak positif.

"Saya nggak maju nyaleg. Kita tahu waktunya datang dan waktunya mendorong dari belakang. Regenerasi harus diteruskan. Harus bermanfaat bagi rakyat dan jangan lupa pada partai yang membesarkan," tuturnya.

Sementara itu, Pendiri Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Prof Dr Saiful Mujani mengungkapkan politik identitas sumbernya adalah belum mampunya mentransformasi identitas sosial ke identitas politik. Identitas politik masih jadi subordinasi dari identitas sosial.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)